Suka Duka Pelayan Publik Saat Lebaran: Bertugas Dinanti Keluarga, Di Terminal Dikomplain Pemudik

Libur Lebaran adalah masa yang ditunggu segenap umat Muslim di seluruh Indonesia . Namun, nikmatnya libur Lebaran belum tentu berlaku untuk semua aparatur negara yang bertugas dalam bidang pelayanan publik seperti Dinas Perhubungan, petugas medis maupun pelayanan umum untuk transportasi mudik.

Di tengah euforia mudik ini, para pelayan publik ini justru berhadapan dengan tugas mereka untuk memastikan pelayanan diberikan dengan baik kepada para pemudik.

Begitu juga petugas pada pos pemantau di bebrapa titik wilayah kerja Dinas Perhubungan Kab. Kotawaringin Timur, para pelayan publik ini tersenyum mengisahkan pengabdian mereka untuk meninggalkan masa Lebaran bersama keluarga dan berada di tempat bertugasnya masing-masing.

Salah satunya adalah petugas Dinas Perhubungan Kab. Kotim yang bertugas pada Pos Pengamanan Mudik Lebaran di Terminal Patih Rumbih Sampit, yang mengatur arah lalu lintas dan naik turunnya penumpang di terminal.

“Ya kalau sudah dikasih tugas kita jalankan. Shalat Ied kita ikut. Tapi kalau pas ditugasin jaga, ya tetep jalankan,” kata I Ketut Seleb mewakili rekan-rekannya dengan sesekali memperhatikan padatnya bus yang berada di halaman terminal.

Pria yang akrab disapa Pak Ketut ini menyatakan terkadang saat libur nasional, personil Dinas Perhubungan tidak dapat menikmati libur layaknya aparatur negara lainnya. Karena terkadang ada pembagian jadwal untuk bertugas.

“Anak dan istri kami kadang suka marah karena waktu libur besar kita tidak bersama keluarga. Kalau yang merayakan Lebaran, pas tugas ya hanya bisa telepon keluarga. Kadang anak bilang, ayah ini ayah kami, apa ayahnya siapa, kerja terus, ” kata Pak Ketut sambil tertawa.

Ia menyatakan bertugas saat musim mudik termasuk tantangan yang besar bagi anggota Dinas Perhubungan. Ratusan penumpang berada di terminal dan tak jarang menunggu bus datang sampai lewat tengah malam dan kadang ada beberapa penumpang yang ketinggalan bus.

Namun, Pak Ketut menyatakan itu sudah menjadi tugas Dinas Perhubungan yang harus dijalankan sebagai bagian dari pengabdiannya. Ia menyatakan Dinas Perhubungan tetap memiliki kebanggaan tersendiri melayani masyarakat saat mudik. Apalagi jika semua pemudik dapat sampai di tempat tujuan dengan selamat.

“Namanya juga tugas harus dilaksanakan. Ditelepon dimarahi anak. Di terminal dimarahi pemudik. Apalagi kalau ada penumpang yang ketinggalan bus, pasti dikomplain sama penumpang,” kata Pak Ketut.

Sementara itu, Kadishub Kotim Drs. Fadlian Noor, MM menyatakan apresiasinya yang besar terhadap petugas layanan publik baik dari instansi pemerintah maupun anggotanya yang bertugas di Terminal Patih Rumbih Sampt. Ia berharap masyarakat pun menghargai para pekerja layanan publik yang sudah berusaha melayani selama kegiatan mudik lebaran.

“Saya apresiasi karena mereka bekerja ketika orang lain sedang berlibur. Pelayan publik yang bertanggungjawab harus seperti itu,” kata Kadishub Kotim Drs. Fadlian Noor, MM.

”Biarlah, lain hari nanti kami berlebaran, sekarang yang penting tugas dulu,” kata Pak Ketut mewakili rekan-rekan Dishub Kotim mengakhiri pembicaraan.

(/divIT)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *